Minggu, 16 Agustus 2015

UAR-BC Cup 2015: My First Badminton Tournament (1)

Dear Unegers!

Saya mau berbagi uneg-uneg yang baru saya alami. Seperti yang saya sampaikan di bagian perkenalan, saya sangat suka olahraga bulutangkis. Ini adalah olahraga yang paling saya kuasai. Saya sudah kenal lapangan bulutangkis sejak usia 6 tahun. Saat itulah pertama kali saya menginjak lapangan bulutangkis dan mengayunkan raket. Bagi saya, olahraga bulutangkis sudah seperti bagian hidup yang tidak bisa dipisahkan dari diri saya, hehehe.



Bulutangkis bukan sekedar olahraga, namun juga parfum bangsa Indonesia. FYI, selama keikutsertaan Indonesia di ajang Olimpiade, bulutangkis menjadi satu-satunya cabang olahraga yang menyumbang medali emas untuk negara ini. Sebanyak 6 medali emas yang dimiliki Indonesia sejauh ini disumbangkan oleh Susy Susanti dan Alan Budhikusuma (Olimpiade Barcelona 1992), Ricky Subagja/Rexy Mainaky (Olimpiade Atlanta 1996), Candra Wijaya/Tony Gunawan (Olimpiade Sydney 2000), Taufik Hidayat (Olimpiade Athena 2004), dan Markis Kido/Hendra Setiawan (Olimpiade Beijing 2008). Jadi suatu kebanggan bagi saya untuk bisa memainkan olahraga prestisius ini, yaaah...walaupun dengan kemampuan seadanya hehehe.


Saya cukup lama rehat dari lapangan bulutangkis. Setelah menginjak lapangan di usia 6 tahun, saya baru masuk lapangan lagi saat menginjak kelas 2 SMA *lama banget ding jedanya :0 *. Kendati demikian, bukan berarti selama rentang waktu itu saya tidak bermain bulutangkis. Saya tetap mengayunkan raket, namun hanya di samping rumah bersama keluarga. Saya juga selalu update berita-berita bulutangkis. Sejak 2008 saya sudah tergabung dalam forum diskusi bulutangkis. Saya jadi banyak tahu seputar informasi kejuaraan, atlet-atlet bulutangkis, dan hal lainnya. Tidak heran kalau teman-teman yang lain mungkin akrab dengan nama artis atau pemain sepakbola, dahi mereka akan berkerut ketika saya menyebut nama Maria Kristin Yulianti, Simon Santoso, Greysia Polii, Lilyana Natsir, Lee Yong Dae, Hendra Setiawan, dan banyak lagi.

Maria Kristin Yulianti
Lee Yong Dae 
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (source: www.badmintonindonesia.org)
Lindaweni Fanetri (source: www.badmintonindonesia.org)
Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir (source: www.badmintonindonesia.org)
Lucunya lagi, saya tidak bisa jauh-jauh dari raket dan shuttlecock. Bahkan saat saya sedang magang riset di Tsukuba, Jepang, saya juga bertemu komunitas orang Indonesia yang bermain bulutangkis dan diajak bergabung. Selama tiga bulan magang riset, saya juga mengasah kemampuan saya bermain bulutangkis, sehingga teknik bermain saya menjadi lebih baik *makasih buat para senpai di Tsukuba :D*


Kumpul bareng anggota klub bulutangkis warga Indonesia di Tsukuba

 Anyway, itulah sekilas pengantar dari saya *Fahmiiii, pengantarnya panjang amat siiih*. Satu hal yang membuat saya sedih adalah saya belum pernah sekalipun mengikuti kompetisi bulutangkis, huhuhu. Akhirnya, sepulang dari Tsukuba, saya dan beberapa teman menginisiasi terbentuknya UKM Bulutangkis di kampus. Muncullah UTS Angkat Raket Badminton Club (UAR-BC) untuk mengakomodir minat mahasiswa UTS terhadap olahraga bulutangkis. UKM ini lahir pada tanggal 25 Mei 2015.

Salah satu agenda kami adalah menyelenggarakan UAR-BC Cup, turnamen bulutangkis antar mahasiswa UTS dalam rangka memperingati HUT RI. Tahun ini, karena UAR-BC baru terbentuk, awalnya kami hanya ingin mengadakan turnamen di internal UKM. Namun, banyak masukan dari teman-teman mahasiswa untuk menyelenggarakan antar mahasiswa se-UTS. Singkat cerita, kompetisi pun digaungkan. Respon yang kami terima cukup bagus. Hingga hari terakhir pendaftaran, kami menerima 8 pasang pendaftar dari nomor Ganda Putri dan 25 pasang pendaftar dari nomor Ganda Putra *hanya dua nomor itu yang kami buka saat ini*.

Ada hal unik yang terjadi beberapa hari sebelum pertandingan. Awalnya saya berpasangan dengan Dul, adik tingkat saya dari prodi Akuntansi, kemudian Edi dengan Herman (keduanya dari prodi Akuntansi). Sayangnya, Dul dan Herman ada kemungkinan mengikuti SP (semester pendek) hari Senin pagi, which means besar kemungkinan mereka tidak bisa bertanding, dan kemungkinan ada 2 pasang yang akan batal bertanding. Akhirnya kami bertukar pasangan agar, at least, ada pasangan yang bisa bertanding. Jadilah saya bertandem dengan Edi dan Dul berpasangan dengan Herman.


Mau tau seperti apa keseruan UAR-BC Cup 2015? Ikuti kelanjutan serinya ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar