Dear Unegers!
Saya mau berbagi
uneg-uneg yang baru saya alami. Seperti yang saya sampaikan di bagian
perkenalan, saya sangat suka olahraga bulutangkis. Ini adalah olahraga yang
paling saya kuasai. Saya sudah kenal lapangan bulutangkis sejak usia 6 tahun.
Saat itulah pertama kali saya menginjak lapangan bulutangkis dan mengayunkan
raket. Bagi saya, olahraga bulutangkis sudah seperti bagian hidup yang tidak
bisa dipisahkan dari diri saya, hehehe.
Bulutangkis bukan
sekedar olahraga, namun juga parfum bangsa Indonesia. FYI, selama keikutsertaan
Indonesia di ajang Olimpiade, bulutangkis menjadi satu-satunya cabang olahraga
yang menyumbang medali emas untuk negara ini. Sebanyak 6 medali emas yang
dimiliki Indonesia sejauh ini disumbangkan oleh Susy Susanti dan Alan
Budhikusuma (Olimpiade Barcelona 1992), Ricky Subagja/Rexy Mainaky (Olimpiade
Atlanta 1996), Candra Wijaya/Tony Gunawan (Olimpiade Sydney 2000), Taufik
Hidayat (Olimpiade Athena 2004), dan Markis Kido/Hendra Setiawan (Olimpiade
Beijing 2008). Jadi suatu kebanggan bagi saya untuk bisa memainkan olahraga
prestisius ini, yaaah...walaupun dengan kemampuan seadanya hehehe.
Saya cukup lama
rehat dari lapangan bulutangkis. Setelah menginjak lapangan di usia 6 tahun,
saya baru masuk lapangan lagi saat menginjak kelas 2 SMA *lama banget ding
jedanya :0 *. Kendati demikian, bukan berarti selama rentang waktu itu saya
tidak bermain bulutangkis. Saya tetap mengayunkan raket, namun hanya di samping
rumah bersama keluarga. Saya juga selalu update
berita-berita bulutangkis. Sejak 2008 saya sudah tergabung dalam forum diskusi
bulutangkis. Saya jadi banyak tahu seputar informasi kejuaraan, atlet-atlet
bulutangkis, dan hal lainnya. Tidak heran kalau teman-teman yang lain mungkin
akrab dengan nama artis atau pemain sepakbola, dahi mereka akan berkerut ketika
saya menyebut nama Maria Kristin Yulianti, Simon Santoso, Greysia Polii,
Lilyana Natsir, Lee Yong Dae, Hendra Setiawan, dan banyak lagi.
![]() |
Maria Kristin Yulianti |
![]() |
Lee Yong Dae |
![]() |
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan |
![]() |
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (source: www.badmintonindonesia.org) |
![]() |
Lindaweni Fanetri (source: www.badmintonindonesia.org) |
![]() |
Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir (source: www.badmintonindonesia.org) |
Lucunya lagi,
saya tidak bisa jauh-jauh dari raket dan shuttlecock.
Bahkan saat saya sedang magang riset di Tsukuba, Jepang, saya juga bertemu
komunitas orang Indonesia yang bermain bulutangkis dan diajak bergabung. Selama
tiga bulan magang riset, saya juga mengasah kemampuan saya bermain bulutangkis,
sehingga teknik bermain saya menjadi lebih baik *makasih buat para senpai di Tsukuba :D*
![]() |
Kumpul bareng anggota klub bulutangkis warga Indonesia di Tsukuba |
Anyway, itulah sekilas pengantar dari saya *Fahmiiii, pengantarnya panjang amat
siiih*. Satu hal yang membuat saya sedih adalah saya belum pernah sekalipun
mengikuti kompetisi bulutangkis, huhuhu. Akhirnya, sepulang dari Tsukuba, saya
dan beberapa teman menginisiasi terbentuknya UKM Bulutangkis di kampus.
Muncullah UTS Angkat Raket Badminton Club (UAR-BC) untuk mengakomodir minat
mahasiswa UTS terhadap olahraga bulutangkis. UKM ini lahir pada tanggal 25 Mei
2015.
Salah satu agenda
kami adalah menyelenggarakan UAR-BC Cup, turnamen bulutangkis antar mahasiswa
UTS dalam rangka memperingati HUT RI. Tahun ini, karena UAR-BC baru terbentuk,
awalnya kami hanya ingin mengadakan turnamen di internal UKM. Namun, banyak
masukan dari teman-teman mahasiswa untuk menyelenggarakan antar mahasiswa
se-UTS. Singkat cerita, kompetisi pun digaungkan. Respon yang kami terima cukup
bagus. Hingga hari terakhir pendaftaran, kami menerima 8 pasang pendaftar dari
nomor Ganda Putri dan 25 pasang pendaftar dari nomor Ganda Putra *hanya dua
nomor itu yang kami buka saat ini*.
Ada hal unik yang
terjadi beberapa hari sebelum pertandingan. Awalnya saya berpasangan dengan
Dul, adik tingkat saya dari prodi Akuntansi, kemudian Edi dengan Herman
(keduanya dari prodi Akuntansi). Sayangnya, Dul dan Herman ada kemungkinan
mengikuti SP (semester pendek) hari Senin pagi, which means besar kemungkinan mereka tidak bisa bertanding, dan
kemungkinan ada 2 pasang yang akan batal bertanding. Akhirnya kami bertukar
pasangan agar, at least, ada pasangan
yang bisa bertanding. Jadilah saya bertandem dengan Edi dan Dul berpasangan
dengan Herman.
Mau tau seperti
apa keseruan UAR-BC Cup 2015? Ikuti kelanjutan serinya ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar