Rabu, 10 Agustus 2016

Pelatihan Pembukuan Sederhana UMKM dan Sosialisasi Koperasi dan Kredit Usaha Rakyat: Upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa Sebasang

Dear Unegers!

Lapangan bulutangkis Desa Sebasang telah ramai sejak pagi hari. Kursi-kursi ditata di tengah lapangan, meja-meja ditempatkan menurut posisinya masing-masing, sound system dan LCD disiapkan. Yup, hari ini, kami Tim KKN UTS Desa Sebasang mengadakan Workshop Pembukuan Sederhana bagi para pelaku UMKM di Desa Sebasang. Selain itu, ada juga sosialisasi Koperasi Unit Desa (KUD) Liang Petang serta Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Bank BRI.


Ide awal pelaksanaan kegiatan ini bermula dari survei yang kami lakukan di masyarakat. Dari hasil pantauan kami, masyarakat di Desa Sebasang ini sangat produktif. Terbukti, kami berhasil menjaring sekitar 50 pelaku UMKM dari berbagai bidang, seperti pedagang kios, pedagang bakulan, serta sektor jasa (salon, bengkel). Sayangnya, berjalannya usaha mereka kurang dibekali dengan kemampuan manajemen keuangan yang terstruktur. Akibatnya, pada pelaku UMKM di sini masih belum paham benar apakah usaha mereka menguntungkan atau justru ‘membuntungkan’. Sederhananya, mereka akan menganggap usaha mereka untung jika uang masuk lebih besar dari uang keluar, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya transportasi, biaya penyusutan, dan biaya lainnya.


Berangkat dari sini, kami menggandeng Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, KUD Liang Petang Desa Sebasang, serta Bank BRI Kantor Cabang Sumbawa Besar untuk berbagi pengetahuan seputar mekanisme pembukuan serta sosalisasi Koperasi dan KUR. Tujuannya adalah, selain para pelaku UMKM memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan secara lebih tertata, juga memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara memperoleh sumber dana dari koperasi dan bank demi meningkatkan usaha mereka.

Menjelang pukul 08.00, kami merapikan ruangan kegiatan. Buku tamu dan modul pembukuan diletakkan di meja dekat pintu masuk. Aneka konsumsi ditata di meja sebelahnya. Musik berupa lagu daerah Sumbawa mengalun sembari menunggu datangnya para undangan. Pak Her—Kepala Desa Sebasang—serta beberapa warga masyarakat mulai berdatangan dan mengisi buku tamu.

Suasana pra acara



Satu hal yang membuat saya sedikit tergelitik tentang acara kami pagi ini adalah ‘jam karet’. Di undangan, waktu dimulainya kegiatan adalah pukul 08.00, sedangkan acara ‘real’ di lapangan baru dimulai pukul 09.30. Saya tidak mau menyalahkan siapapun. Mungkin saja beberapa warga di sini masih sibuk dengan beberapa urusan yang harus mereka selesaikan terlebih dahulu.

Kepala Desa Sebasang, Bapak Khairuddin, memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan workshop. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan kepada para pelaku UMKM untuk memaksimalkan kegiatan workshop ini serta memanfaatkan keberadaan koperasi dan KUR untuk memajukan usaha mereka.

Sambutan Pak Kades
Materi pertama disampaikan oleh Bapak Muslehadin, SE, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Diskoperindag Kabupaten Sumbawa. Beliau mengawali sesi materi dengan menjelaskan terlebih dahulu mengenai pentingnya melakukan pembukuan dalam usaha. Kenapa menjadi penting? Karena dengan melakukan pembukuan, kita dapat melacak ke mana perginya modal yang kita miliki untuk usaha. Kita juga bisa memetakan bagian mana saja dari usaha kita yang memerlukan dana lebih besar. Contohnya, dalam usaha tani, kita memiliki modal Rp25 juta. Jika tidak dilakukan pembukuan, maka hal yang akan paling diingat hanyalah modal awal dan berapa rupiah yang kita dapat setelah panen, misalnya memperoleh gabah kering 3 ton, tanpa mempertimbangkan biaya selama proses penanaman padi. Namun dengan pembukuan, kita bisa melacak uang keluar itu untuk keperluan apa saja, misalnya pembelian benih, pembelian pupuk, bayar pekerja, biaya pada saat panen, hingga biaya distribusi. Hasilnya, kita bisa mengetahui berapa sebenarnya untung bersih yang kita peroleh.

Bapak Muslehadin, SE
Setelah memberikan pemaparan tentang pentingnya pembukuan, Bapak Muslehadin melanjutkan dengan pelatihan mengisi pembukuan sederhana. Modul yang kami siapkan adalah contoh metode pembukuan yang akan digunakan. Beliau menjelaskan setiap item yang tertera di dalam modul. Teman-teman dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis turut membantu menjelaskan kepada beberapa warga. Teman-teman dari FEB ini yang nantinya akan melakukan pendampingan di masyarakat sebagai lanjutan dari kegiatan workshop ini.

Usai materi pembukuan, acara dilanjutkan dengan sosialisasi Koperasi Unit Desa (KUD) Liang Petang Desa Sebasang oleh Bapak M. Zain A.B., S.Pd., Ketua KUD Liang Petang. Beliau memaparkan mengenai pentingnya koperasi, manfaat serta keuntungan menjadi anggota koperasi, serta bagaimana mekanisme keuangan yang berjalan di dalam KUD. Warga masyarakat tampak antusias, terlihat dari munculnya sejumlah pertanyaan di sesi diskusi.



Acara kami terpaksa harus berakhir sampai di sini. Pihak BRI yang sedianya akan melakukan sosialisasi KUR berhalangan hadir karena ada kendala di Taliwang. Saya sebenarnya cukup kecewa dengan hal ini, karena sosialisasi KUR ini sangat dinantikan warga setempat. But show must go on. Kami akan mencoba berkomunikasi lagi dengan pihak BRI agar bisa mencari solusi untuk tertundanya sesi yang satu ini.


Kumandang adzan Dzuhur mengakhiri sesi workshop kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat Desa Sebasang yang telah meluangkan waktu mengikuti kegiatan kami. Semoga ada manfaat yang diperoleh serta dapat menjadi batu loncatan dalam memajukan usaha mereka, aamiin.

Foto bersama peserta workshop
Selfie pasca acara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar