Dear Unegers!
Tak terasa tanggal 31 Agustus akhirnya menghampiri
kami. Yup, itu artinya masa KKN kami resmi berakhir hari ini. Waktu berlalu
begitu cepat. Rasanya baru kemarin malam kami melakukan kegiatan ramah tamah
kedatangan kami ke sini, namun hari ini kami akhirnya harus menyudahi masa
pengabdian kami untuk Desa Sebasang…
Weits, kok mellow banget ya kesannya?
Tenang Unegers. Hari ini memang hari penarikan tim
KKN UTS secara resmi oleh pihak universitas, namun kami masih diperbolehkan
berada di desa masing-masing maksimal sampai 10 hari setelah penarikan. Untuk
Tim KKN Desa Sebasang sendiri, kami masih akan tinggal di Sebasang hingga
tanggal 3 September untuk persiapan Pagelaran Seni dan Budaya ‘Suar Teja
Raboran’.
Sejak beberapa hari terakhir ini memang banyak bapak
ibu yang menanyakan tanggal kepulangan kami. Saya hanya tertawa ringan dan
menjelaskan kelanjutan keberadaan kami di sini. Ada rasa sedih sih sebenarnya
setiap mendapat pertanyaan seperti itu. Artinya, waktu kami untuk berpisah
dengan warga masyarakat Sebasang kian dekat.
Anyway, kita lupakan dulu rasa baper ini.
Pagi ini, kami telah disibukkan dengan banyak sekali
kegiatan. Oh, bukan dari pagi ini. Sejak tanggal 30 kemarin kami sudah
disibukkan dengan acara perpisahan KKN UTS yang kami agendakan hari ini. Mulai
dari bikin undangan perpisahan, belanja bahan untuk konsumsi, bikin jajan,
nyiapin souvenir untuk desa, bikin banner dan cetak foto untuk keperluan acara
penarikan di kampus, serta menyusun agenda kegiatan perpisahan. Saking
sibuknya, kami sampai izin latihan tari kemarin malam. Kami juga ngelembur
untuk bikin bolu sawo yang akan kami bawa untuk acara penarikan KKN di kampus
juga untuk konsumsi malam perpisahan.
![]() |
Ini nih bolu sawo kreasi Twelovers |
![]() |
Nyaaaammm ^^ |
Niatnya kami ingin foto bersama Pak Kades dulu
sebelum berangkat ke kampus, namun beliau sedang ada urusan di luar kantor.
Akhirnya, kami lanjut berangkat ke kampus untuk mempersiapkan acara penarikan.
Acara penarikan KKN UTS sendiri diselenggarakan
secara sederhana di depan laboratorium terpadu. Ada sambutan Ketua LPPM,
Rektor, penyampaian kata hati dari perwakilan mahasiswa dan kepala desa,
penyampaian penghargaan untuk tim yang berhasil meraih pencapaian yang optimal,
serta pameran KKN UTS.
Kita langsung ke pengumuman penghargaan. Ada enam
kategori yang diumumkan, yakni inovasi di bidang teknologi, administrasi desa,
perekonomian, pariwisata, pendidikan, dan kategori favorit. Semuanya dinilai
berdasarkan hasil monev yang dilakukan di pekan keempat KKN. Untuk tim yang
berhasil melakukan inovasi di bidang teknologi diraih Tim KKN Desa Semamung
lewat proyek filtrasi airnya. Tim Desa Lito berhak menyandang predikat desa
inovasi administrasi desa melalui software administrasi yang mereka kembangkan.
Untuk bidang perekonomian, Tim Desa Batu Bulan berhasil keluar sebagai yang
terbaik dengan keberhasilan mereka membentuk UMKM baru yang bergerak di bidang
produksi sirup asam. Tim KKN Desa Batu Tering tak mau ketinggalan setelah
berhasil menyabet gelar inovasi di bidang pariwisata melalui program ‘Desa
Sadar Wisata’. Di bidang pendidikan, Tim Desa Berang Rea berhasil menjadi yang
terbaik melalui pendidikan sampah yang dilakukan di sekolah dasar setempat.
Adapun untuk tim favorit berhasil dikunci Tim Desa Nijang karena berhasil
menyelesaikan laporan tepat waktu.
![]() |
Suasana pameran KKN |
![]() |
Rektor berfoto bersama seluruh pejabat desa KKN |
Usai berbagai acara, kegiatan pagi hingga siang ini
ditutup dengan pameran hasil KKN dari semua desa. Alhamdulillah, produk bolu
sawo dan permen sawo yang kami bawa mendapat sambutan positif dari pengunjung.
Istri Pak Rektor bahkan sampai ketagihan dengan permen sawo kami. Sedangkan
untuk bolu sawo, kurang dari setengah jam produk kebanggaan kami itu sudah
ludes tak bersisa. Alhamdulillah!
Usai acara, sebagian dari kami kembali ke posko,
sedangkan sebagian lainnya masih mengisi KRS di kampus, tak ayal, saya langusng
tumbang tak lama setelah tiba di pokso. Membantu membungkus jajan hingga pukul
03.00 adalah hal yang cukup melelahkan. Setelah cukup lama tertidur, kami
langsung membahas konsep malam perpisahan dan pembagian tugas laporan akhir.
Sore itu, kami membersihkan balai desa yang akan
digunakan untuk malam perpisahan. Toni menghampiri saya saat hendak meninggalkan
posko. “Ada salam dari Pak Aci. Kalo mau, kita bisa tampilkan Sarembang Kilung
buat acara ntar malam. Kita juga dikasih pinjam kostum sama dekor panggung.
Kalo kamu setuju, langsung aja hubungi Pak Aci.”
Saya cukup lama berpikir untuk hal ini. Akhirnya
saya menelepon Pak Aci dan menerima tawaran beliau. Malam harinya, kami semua
berkumpul di rumah Pak Aci untuk riasan sekaligus memakai kostum tari. Para
pemusik juga sudah bersiap bersama kami. Ada rasa haru yang saya rasakan
menyaksikan persiapan kami ini. Saya tidak menyangka akan mendapat bantuan
sebanyak ini dari sanggar Pak Aci, padahal kami tidak terlalu banyak membantu
beliau selama persiapan Suar Teja Raboran.
Pukul 20.30 acara kami dimulai. Acara diawali oleh
kalam Ilahi, kemudian sambutan Sekretaris Desa sekaligus menutup program KKN
kami secara resmi, lalu pengumuman pemenang Perlombaan Islami 2016. Acara
kemudian dilanjutkan dengan persembahan tari Sarembang Kilung. Seketika balai
desa yang tadinya sudah ramai menjadi kian penuh sesak oleh penonton. Ini
menjadi kali pertama saya tampil menari di atas panggung. Mimpi masa kecil saya
terwujud di malam perpisahan KKN. Rasanya benar-benar terharu! :’D
![]() |
Seremoni pemberian hadiah pemenang Lomba Islami 2016 |
![]() |
Dancing! |
Usai tarian, kami memutar video perjalanan kami
selama masa KKN. Ada gelak tawa yang terjadi saat menyaksikan beberapa bagian
video, melempar kami ke masa-masa saat kami tengah mengerjakan program-program
yang kami canangkan.
Sebuah kejutan spesial kami dapatkan malam ini.
Bapak Dr. Andi Tirta, M.Eng, Rektor Universitas Teknologi Sumbawa, datang
menghadiri acara perpisahan kami! Rasanya sangat terhormat bisa menyaksikan
beliau berada di tengah-tengah kami malam ini. Beliau menyampaikan sedikit
sambutan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Desa Sebasang yang
telah menerima kami selama KKN di sini.
Acara pun dilanjutkan ke acara puncak, yakni
penampilan persembahan dari mahasiswa KKN. Lampu balai desa dipadamkan saat
kami memulai penampilan kami. Saya mengawali dengan menyanyikan lagu ‘Sebuah
Kisah Klasik’ milik Sheila On 7 secara akustik. Setelah sampai di reff,
teman-teman yang lain naik ke panggung sambil membawa lilin. Munira, Arona,
Suci, dan Uun tampil membawakan puisi berjudul ‘Kuliah Bersama Dunia’ yang
khusus dibuat untuk masyarakat desa Sebasang. Setelah penampilan usai, saya
mewakili teman-teman KKN menyampaikan kata hati mahasiswa. Rasanya sungguh
tidak rela untuk mengucapkan kata ‘selamat tinggal’ kepada keluarga baru kami
di Desa Sebasang. Sepertinya baru kemarin kami saling berkenalan, namun malam
ini kami sudah harus menyampaikan salam perpisahan. Yaaah, setiap ada pertemuan
pasti ada perpisahan. Keduanya tidak bisa dipisahkan.
Di akhir acara, kami berfoto bersama lalu menonton
film bareng. Pak Andi menyalami saya erat saat sesi halal bi halal. “Selamat,
ya! Kalian semua luar biasa!” ucap beliau bangga. Huaaaah, senang sekali
rasanya mendapat apresiasi dari beliau.
![]() |
Adik-adik binaan yang turut datang menyaksikan malam perpisahan |
![]() |
Foto bersama |
![]() |
Habis foto salam-salaman |
Nah, demikianlah acara malam perpisahan kami.
Seperti yang saya bilang di awal, ini bukanlah akhir perjalanan kami. Masih ada
hal-hal seru selama KKN yang harus Unegers saksikan, hanya di blog kesayangan
kita bersama. See you soon!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar