Rabu, 31 Agustus 2016

Sampai Jumpa Keluargaku…

Dear Unegers!

Tak terasa tanggal 31 Agustus akhirnya menghampiri kami. Yup, itu artinya masa KKN kami resmi berakhir hari ini. Waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin malam kami melakukan kegiatan ramah tamah kedatangan kami ke sini, namun hari ini kami akhirnya harus menyudahi masa pengabdian kami untuk Desa Sebasang…


Weits, kok mellow banget ya kesannya?

Tenang Unegers. Hari ini memang hari penarikan tim KKN UTS secara resmi oleh pihak universitas, namun kami masih diperbolehkan berada di desa masing-masing maksimal sampai 10 hari setelah penarikan. Untuk Tim KKN Desa Sebasang sendiri, kami masih akan tinggal di Sebasang hingga tanggal 3 September untuk persiapan Pagelaran Seni dan Budaya ‘Suar Teja Raboran’.

Sejak beberapa hari terakhir ini memang banyak bapak ibu yang menanyakan tanggal kepulangan kami. Saya hanya tertawa ringan dan menjelaskan kelanjutan keberadaan kami di sini. Ada rasa sedih sih sebenarnya setiap mendapat pertanyaan seperti itu. Artinya, waktu kami untuk berpisah dengan warga masyarakat Sebasang kian dekat.

Anyway, kita lupakan dulu rasa baper ini.

Pagi ini, kami telah disibukkan dengan banyak sekali kegiatan. Oh, bukan dari pagi ini. Sejak tanggal 30 kemarin kami sudah disibukkan dengan acara perpisahan KKN UTS yang kami agendakan hari ini. Mulai dari bikin undangan perpisahan, belanja bahan untuk konsumsi, bikin jajan, nyiapin souvenir untuk desa, bikin banner dan cetak foto untuk keperluan acara penarikan di kampus, serta menyusun agenda kegiatan perpisahan. Saking sibuknya, kami sampai izin latihan tari kemarin malam. Kami juga ngelembur untuk bikin bolu sawo yang akan kami bawa untuk acara penarikan KKN di kampus juga untuk konsumsi malam perpisahan.



Ini nih bolu sawo kreasi Twelovers
Nyaaaammm ^^
Niatnya kami ingin foto bersama Pak Kades dulu sebelum berangkat ke kampus, namun beliau sedang ada urusan di luar kantor. Akhirnya, kami lanjut berangkat ke kampus untuk mempersiapkan acara penarikan.

Acara penarikan KKN UTS sendiri diselenggarakan secara sederhana di depan laboratorium terpadu. Ada sambutan Ketua LPPM, Rektor, penyampaian kata hati dari perwakilan mahasiswa dan kepala desa, penyampaian penghargaan untuk tim yang berhasil meraih pencapaian yang optimal, serta pameran KKN UTS.

Kita langsung ke pengumuman penghargaan. Ada enam kategori yang diumumkan, yakni inovasi di bidang teknologi, administrasi desa, perekonomian, pariwisata, pendidikan, dan kategori favorit. Semuanya dinilai berdasarkan hasil monev yang dilakukan di pekan keempat KKN. Untuk tim yang berhasil melakukan inovasi di bidang teknologi diraih Tim KKN Desa Semamung lewat proyek filtrasi airnya. Tim Desa Lito berhak menyandang predikat desa inovasi administrasi desa melalui software administrasi yang mereka kembangkan. Untuk bidang perekonomian, Tim Desa Batu Bulan berhasil keluar sebagai yang terbaik dengan keberhasilan mereka membentuk UMKM baru yang bergerak di bidang produksi sirup asam. Tim KKN Desa Batu Tering tak mau ketinggalan setelah berhasil menyabet gelar inovasi di bidang pariwisata melalui program ‘Desa Sadar Wisata’. Di bidang pendidikan, Tim Desa Berang Rea berhasil menjadi yang terbaik melalui pendidikan sampah yang dilakukan di sekolah dasar setempat. Adapun untuk tim favorit berhasil dikunci Tim Desa Nijang karena berhasil menyelesaikan laporan tepat waktu.

Suasana pameran KKN


Rektor berfoto bersama seluruh pejabat desa KKN





Usai berbagai acara, kegiatan pagi hingga siang ini ditutup dengan pameran hasil KKN dari semua desa. Alhamdulillah, produk bolu sawo dan permen sawo yang kami bawa mendapat sambutan positif dari pengunjung. Istri Pak Rektor bahkan sampai ketagihan dengan permen sawo kami. Sedangkan untuk bolu sawo, kurang dari setengah jam produk kebanggaan kami itu sudah ludes tak bersisa. Alhamdulillah!

Usai acara, sebagian dari kami kembali ke posko, sedangkan sebagian lainnya masih mengisi KRS di kampus, tak ayal, saya langusng tumbang tak lama setelah tiba di pokso. Membantu membungkus jajan hingga pukul 03.00 adalah hal yang cukup melelahkan. Setelah cukup lama tertidur, kami langsung membahas konsep malam perpisahan dan pembagian tugas laporan akhir.

Sore itu, kami membersihkan balai desa yang akan digunakan untuk malam perpisahan. Toni menghampiri saya saat hendak meninggalkan posko. “Ada salam dari Pak Aci. Kalo mau, kita bisa tampilkan Sarembang Kilung buat acara ntar malam. Kita juga dikasih pinjam kostum sama dekor panggung. Kalo kamu setuju, langsung aja hubungi Pak Aci.”

Saya cukup lama berpikir untuk hal ini. Akhirnya saya menelepon Pak Aci dan menerima tawaran beliau. Malam harinya, kami semua berkumpul di rumah Pak Aci untuk riasan sekaligus memakai kostum tari. Para pemusik juga sudah bersiap bersama kami. Ada rasa haru yang saya rasakan menyaksikan persiapan kami ini. Saya tidak menyangka akan mendapat bantuan sebanyak ini dari sanggar Pak Aci, padahal kami tidak terlalu banyak membantu beliau selama persiapan Suar Teja Raboran.

Pukul 20.30 acara kami dimulai. Acara diawali oleh kalam Ilahi, kemudian sambutan Sekretaris Desa sekaligus menutup program KKN kami secara resmi, lalu pengumuman pemenang Perlombaan Islami 2016. Acara kemudian dilanjutkan dengan persembahan tari Sarembang Kilung. Seketika balai desa yang tadinya sudah ramai menjadi kian penuh sesak oleh penonton. Ini menjadi kali pertama saya tampil menari di atas panggung. Mimpi masa kecil saya terwujud di malam perpisahan KKN. Rasanya benar-benar terharu! :’D

Seremoni pemberian hadiah pemenang Lomba Islami 2016

Dancing!
Usai tarian, kami memutar video perjalanan kami selama masa KKN. Ada gelak tawa yang terjadi saat menyaksikan beberapa bagian video, melempar kami ke masa-masa saat kami tengah mengerjakan program-program yang kami canangkan.

Sebuah kejutan spesial kami dapatkan malam ini. Bapak Dr. Andi Tirta, M.Eng, Rektor Universitas Teknologi Sumbawa, datang menghadiri acara perpisahan kami! Rasanya sangat terhormat bisa menyaksikan beliau berada di tengah-tengah kami malam ini. Beliau menyampaikan sedikit sambutan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Desa Sebasang yang telah menerima kami selama KKN di sini.

Acara pun dilanjutkan ke acara puncak, yakni penampilan persembahan dari mahasiswa KKN. Lampu balai desa dipadamkan saat kami memulai penampilan kami. Saya mengawali dengan menyanyikan lagu ‘Sebuah Kisah Klasik’ milik Sheila On 7 secara akustik. Setelah sampai di reff, teman-teman yang lain naik ke panggung sambil membawa lilin. Munira, Arona, Suci, dan Uun tampil membawakan puisi berjudul ‘Kuliah Bersama Dunia’ yang khusus dibuat untuk masyarakat desa Sebasang. Setelah penampilan usai, saya mewakili teman-teman KKN menyampaikan kata hati mahasiswa. Rasanya sungguh tidak rela untuk mengucapkan kata ‘selamat tinggal’ kepada keluarga baru kami di Desa Sebasang. Sepertinya baru kemarin kami saling berkenalan, namun malam ini kami sudah harus menyampaikan salam perpisahan. Yaaah, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Keduanya tidak bisa dipisahkan.

Di akhir acara, kami berfoto bersama lalu menonton film bareng. Pak Andi menyalami saya erat saat sesi halal bi halal. “Selamat, ya! Kalian semua luar biasa!” ucap beliau bangga. Huaaaah, senang sekali rasanya mendapat apresiasi dari beliau.

Adik-adik binaan yang turut datang menyaksikan malam perpisahan
Foto bersama
Habis foto salam-salaman
Nah, demikianlah acara malam perpisahan kami. Seperti yang saya bilang di awal, ini bukanlah akhir perjalanan kami. Masih ada hal-hal seru selama KKN yang harus Unegers saksikan, hanya di blog kesayangan kita bersama. See you soon!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar