Rabu, 03 Agustus 2016

KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA (KKN UTS) ANGKATAN I / 2016

Annyeong haseyo Unegers! Lama tidak jumpa pemirsa, hehehe. Akhirnya, setelah sekian lama vakum dari blog tercinta ini, saya punya kesempatan juga untuk menulis lagi. Kali ini, saya akan menulis sebuah momen berharga sebagai mahasiswa tingkat akhir yang hanya akan terjadi sekali seumur hidup: Kuliah Kerja Nyata (KKN)!


Well, mungkin sebagian besar teman-teman mahasiswa di sini sudah tau lah ya apa itu KKN. Sederhananya, KKN merupakan program pengabdian masyarakat, di mana mahasiswa diterjunkan langsung di sebuah lingkungan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat setempat. Nah, di sinilah ilmu kita sebagai seorang mahasiswa benar-benar diaplikasikan, mulai dari penerapan pengetahuan di bidang keilmuan, ilmu keorganisasian, dan lain-lain. Malahan, KKN itu merupakan sekolah sebenarnya bagi seorang mahasiswa. Kenapa? Karena di kehidupan bermasyrakat inilah kita ditempa untuk berhadapan dengan dinamika kehidupan masyarakat yang penuh ragam dan warna. Kita diminta untuk menghadapi semua itu dengan segala potensi dan peran kita sebagai seorang anggota sipil terpelajar, hohoho. Jadi mahasiswa itu nggak bisa cuma berteori di kelas, tapi juga harus bisa menyampaikan ilmu yang dipelajari agar bermanfaat bagi sesama.
Di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) sendiri, KKN 2016 merupakan KKN angkatan pertama sekaligus KKN ‘uji coba’, karena pihak LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) juga menjadikan KKN ini sebagai kesempatan untuk mencari formulasi yang tepat untuk program KKN UTS. Kendati demikian, sedari awal UTS telah berkomitmen untuk menciptakan sistem KKN yang berbeda dari KKN kampus lain. Bedanya adalah, program KKN lebih ditekankan kepada upaya pemberdayaan masyarakat dan edukasi. Harapannya, dengan soft skill yang mereka miliki nantinya dapat membantu masyarakat setempat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

April 2016
Tanggal 28 menjadi hari yang bersejarah bagi kami para mahasiswa UTS angkatan 2013. Malam itu, kelompok KKN UTS resmi dirilis. Dan… jreng jreng jreng!!! Saya tergabung di kelompok 12!!! FYI, dari 15 mahasiswa Fakultas Teknobiologi, hanya saya, Cindy, dan Indah yang bisa mengikuti KKN. Arif sebenarnya sudah selesai PKL, namun saat itu pendaftaran KKN sudah tutup. Sedangkan 11 orang lainnya akan dikirim PKL pada rentang Juli-September. So, beruntunglah Arif karena dia bisa berlibur dengan tenang *mupeng berat hohoho*.
Sebelum kelompok dibagi, seluruh mahasiswa sudah mendapat pembekalan tahap satu. Setelah itu, kami semua dikumpulkan untuk pembagian desa KKN dan dosen pembimbing lapangan (DPL). Dan… jreng jreng! Kelompok kami mendapat desa Sebasang dan DPL Bapak Muhammad Nurjihadi ^^.
Hmm… sejujurnya, kami berharap bisa mendapat desa yang lebih menantang, hohoho. Bukannya Sebasang nggak menantang, namun saya sudah cukup mengenal medannya karena cukup banyak mahasiswa UTS yang bermukim di Sebasang, termasuk Gita, teman kelas di FTB. FYI lagi, untuk KKN angkatan pertama ini, mahasiswa UTS terbagi ke dalam 14 kelompok yang disebar di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Moyo Hulu dan Unter Iwis. Untuk Kecamatan Moyo Hulu ada 11 desa (Leseng, Pernek, Mokong, Maman, Batu Bulan, Marga Karya, Sebasang, Lito, Batu Tering, Semamung, dan Berang Rea), sedangkan Unter Iwis ada 3 desa (Nijang, Pelat, dan Boak). Dari 14 desa itu, saya berharap bisa ditempatkan di Batu Tering, Lito, Mokong, atau Pelat, karena medannya termasuk menantang serta desa-desa tersebut belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Kendati demikian, saya tetap merasa bersyukur bisa ditempatkan di sana.
Bagaimana dengan teman-teman KKN saya? Well, sekali lagi saya bersyukur karena bisa sekelompok dengan mereka semua *akan saya perkenalkan di sesi khusus*. Saya sudah mengenal semuanya dengan cukup baik, sehingga tidak sulit untuk membangun komunikasi satu sama lain.

Kegiatan Pra KKN
Kami mendapat dua kali pembekalan. Pembekalan pertama terkait teknis program inovatif yang bisa dijadikan program KKN di desa masing-masing. Adapun pembekalan kedua terkait dengan bagaimana cara beradaptasi dengan masyarakat di desa serta bagaimana memahami karakter budaya di desa masing-masing. Alhamdulillah, karena program KKN masih di wilayah Sumbawa, jadi tidak ada perbedaan yang mencolok dalam adaptasi budaya.
Usai pembekalan, kami mulai terjun untuk melakukan survei. Alhamdulillah, kami mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dan perangkat desa. Dari beberapa kali survei, kami mendapat gambaran terkait program yang akan kami laksanakan. Setelah itu, selanjutnya adalah penyusunan program.
Nah, di bagian ini adalah momen saya mencak mencak maksimal, xixixi. Kenapa? Ternyata anak-anak kelompok 12 ini rada-rada rese kalo ngerjain kerjaan administratif. Kami tidak pernah berkumpul dalam formasi lengkap. Udah gitu, beberapa pekerjaan jadi agak terbengkalai sehingga harus diperbaiki lagi. Padahal, saat itu juga sedang padat-padatnya kuliah. Belum lagi persiapan Respek UTS 2016. Baaah, alhasil saya cuma bisa garuk-garuk kepala sambil ngomel-ngomel di depan laptop T_T *FYI, saya didaulat menjadi Ketua Program Kelompok 12, jadi tanggung jawab untuk menyusun keseluruhan program ada di pundak saya, hohoho.
Bahkan saya sempat memendam rasa kesal yang cukup mendalam juga pada teman-teman saya. Kendati demikian, saat melihat usaha mereka untuk mengerjakan proyek ini membuat hati saya luluh juga. I can’t blame them too long guys. It’s not me at all ^.^
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah Swt., program KKN kami berhasil disusun. Seminggu sebelum Lebaran, proposal berhasil disebar, dilanjutkan setelah Lebaran.

19 Juli 2016: Pelepasan KKN
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Jujur, hati saya masih merasa ragu-ragu, apakah kami bisa menjalankan program kami dengan baik. To be honest, saya tipikal orang yang introvert, dan butuh cukup banyak adaptasi sebelum akhirnya bisa akrab dengan orang baru. Tapi saya niatkan dalam hati untuk bisa berbuat sebaik-baiknya selama masa KKN nanti.

Acara pelepasan KKN dilakukan secara sederhana di depan gedung laboratorium baru. Turut hadir Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Ketua LPPM, Camat Unter Iwis, serta para DPL masing-masing kelompok. Dari semua sambutan, semuanya berpesan agar kami mampu menjadi orang-orang yang bisa berkoordinasi dengan baik dengan warga masyarakat serta mampu menjaga nama baik kampus UTS. Then, KKN UTS 2016 begins!

Moments:

Gerbang masuk Desa Sebasang
SDN 2 Sebasang
Kantor Kepala Desa Sebasang
Masjid Nurul Iman, pusat kegiatan kerohanian Desa Sebasang
SDN 1 Sebasang Ketanga
Rapat Persiapan Tim KKN UTS

Twelovers Putri
Berbincang dengan Kepala Desa Sebasang, Bapak Khairuddin
Kunjungan ke masyarakat
Twelovers foto bersama Pak Kades
Bersih-bersih posko


It's time to... cooking!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar