Annyeong haseyo Unegers! Lama tidak
jumpa pemirsa, hehehe. Akhirnya, setelah sekian lama vakum dari blog tercinta
ini, saya punya kesempatan juga untuk menulis lagi. Kali ini, saya akan menulis
sebuah momen berharga sebagai mahasiswa tingkat akhir yang hanya akan terjadi
sekali seumur hidup: Kuliah Kerja Nyata (KKN)!
Well, mungkin sebagian besar teman-teman
mahasiswa di sini sudah tau lah ya apa itu KKN. Sederhananya, KKN merupakan
program pengabdian masyarakat, di mana mahasiswa diterjunkan langsung di sebuah
lingkungan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat
setempat. Nah, di sinilah ilmu kita sebagai seorang mahasiswa benar-benar
diaplikasikan, mulai dari penerapan pengetahuan di bidang keilmuan, ilmu
keorganisasian, dan lain-lain. Malahan, KKN itu merupakan sekolah sebenarnya
bagi seorang mahasiswa. Kenapa? Karena di kehidupan bermasyrakat inilah kita
ditempa untuk berhadapan dengan dinamika kehidupan masyarakat yang penuh ragam
dan warna. Kita diminta untuk menghadapi semua itu dengan segala potensi dan
peran kita sebagai seorang anggota sipil terpelajar, hohoho. Jadi mahasiswa itu
nggak bisa cuma berteori di kelas, tapi juga harus bisa menyampaikan ilmu yang
dipelajari agar bermanfaat bagi sesama.
Di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS)
sendiri, KKN 2016 merupakan KKN angkatan pertama sekaligus KKN ‘uji coba’,
karena pihak LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) juga
menjadikan KKN ini sebagai kesempatan untuk mencari formulasi yang tepat untuk
program KKN UTS. Kendati demikian, sedari awal UTS telah berkomitmen untuk
menciptakan sistem KKN yang berbeda dari KKN kampus lain. Bedanya adalah,
program KKN lebih ditekankan kepada upaya pemberdayaan masyarakat dan edukasi.
Harapannya, dengan soft skill yang mereka miliki nantinya dapat membantu
masyarakat setempat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
April 2016
Tanggal 28 menjadi hari yang bersejarah
bagi kami para mahasiswa UTS angkatan 2013. Malam itu, kelompok KKN UTS resmi
dirilis. Dan… jreng jreng jreng!!! Saya tergabung di kelompok 12!!! FYI, dari
15 mahasiswa Fakultas Teknobiologi, hanya saya, Cindy, dan Indah yang bisa
mengikuti KKN. Arif sebenarnya sudah selesai PKL, namun saat itu pendaftaran
KKN sudah tutup. Sedangkan 11 orang lainnya akan dikirim PKL pada rentang
Juli-September. So, beruntunglah Arif karena dia bisa berlibur dengan tenang
*mupeng berat hohoho*.
Sebelum kelompok dibagi, seluruh
mahasiswa sudah mendapat pembekalan tahap satu. Setelah itu, kami semua
dikumpulkan untuk pembagian desa KKN dan dosen pembimbing lapangan (DPL). Dan…
jreng jreng! Kelompok kami mendapat desa Sebasang dan DPL Bapak Muhammad
Nurjihadi ^^.
Hmm… sejujurnya, kami berharap bisa
mendapat desa yang lebih menantang, hohoho. Bukannya Sebasang nggak menantang,
namun saya sudah cukup mengenal medannya karena cukup banyak mahasiswa UTS yang
bermukim di Sebasang, termasuk Gita, teman kelas di FTB. FYI lagi, untuk KKN
angkatan pertama ini, mahasiswa UTS terbagi ke dalam 14 kelompok yang disebar
di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Moyo Hulu dan Unter Iwis. Untuk Kecamatan Moyo
Hulu ada 11 desa (Leseng, Pernek, Mokong, Maman, Batu Bulan, Marga Karya,
Sebasang, Lito, Batu Tering, Semamung, dan Berang Rea), sedangkan Unter Iwis
ada 3 desa (Nijang, Pelat, dan Boak). Dari 14 desa itu, saya berharap bisa
ditempatkan di Batu Tering, Lito, Mokong, atau Pelat, karena medannya termasuk
menantang serta desa-desa tersebut belum pernah saya kunjungi sebelumnya.
Kendati demikian, saya tetap merasa bersyukur bisa ditempatkan di sana.
Bagaimana dengan teman-teman KKN saya? Well,
sekali lagi saya bersyukur karena bisa sekelompok dengan mereka semua *akan
saya perkenalkan di sesi khusus*. Saya sudah mengenal semuanya dengan cukup
baik, sehingga tidak sulit untuk membangun komunikasi satu sama lain.
Kegiatan Pra KKN
Kami mendapat dua kali pembekalan.
Pembekalan pertama terkait teknis program inovatif yang bisa dijadikan program
KKN di desa masing-masing. Adapun pembekalan kedua terkait dengan bagaimana
cara beradaptasi dengan masyarakat di desa serta bagaimana memahami karakter budaya
di desa masing-masing. Alhamdulillah, karena program KKN masih di wilayah
Sumbawa, jadi tidak ada perbedaan yang mencolok dalam adaptasi budaya.
Usai pembekalan, kami mulai terjun untuk
melakukan survei. Alhamdulillah, kami mendapat sambutan yang baik dari
masyarakat dan perangkat desa. Dari beberapa kali survei, kami mendapat
gambaran terkait program yang akan kami laksanakan. Setelah itu, selanjutnya
adalah penyusunan program.
Nah, di bagian ini adalah momen saya
mencak mencak maksimal, xixixi. Kenapa? Ternyata anak-anak kelompok 12 ini
rada-rada rese kalo ngerjain kerjaan administratif. Kami tidak pernah berkumpul
dalam formasi lengkap. Udah gitu, beberapa pekerjaan jadi agak terbengkalai
sehingga harus diperbaiki lagi. Padahal, saat itu juga sedang padat-padatnya
kuliah. Belum lagi persiapan Respek UTS 2016. Baaah, alhasil saya cuma bisa
garuk-garuk kepala sambil ngomel-ngomel di depan laptop T_T *FYI, saya didaulat
menjadi Ketua Program Kelompok 12, jadi tanggung jawab untuk menyusun
keseluruhan program ada di pundak saya, hohoho.
Bahkan saya sempat memendam rasa kesal
yang cukup mendalam juga pada teman-teman saya. Kendati demikian, saat melihat
usaha mereka untuk mengerjakan proyek ini membuat hati saya luluh juga. I can’t
blame them too long guys. It’s not me at all ^.^
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah Swt.,
program KKN kami berhasil disusun. Seminggu sebelum Lebaran, proposal berhasil
disebar, dilanjutkan setelah Lebaran.
19 Juli 2016: Pelepasan KKN
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba.
Jujur, hati saya masih merasa ragu-ragu, apakah kami bisa menjalankan program
kami dengan baik. To be honest, saya tipikal orang yang introvert, dan butuh
cukup banyak adaptasi sebelum akhirnya bisa akrab dengan orang baru. Tapi saya
niatkan dalam hati untuk bisa berbuat sebaik-baiknya selama masa KKN nanti.
Acara pelepasan KKN dilakukan secara
sederhana di depan gedung laboratorium baru. Turut hadir Wakil Rektor III
Bidang Kemahasiswaan, Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Ketua LPPM, Camat Unter
Iwis, serta para DPL masing-masing kelompok. Dari semua sambutan, semuanya
berpesan agar kami mampu menjadi orang-orang yang bisa berkoordinasi dengan
baik dengan warga masyarakat serta mampu menjaga nama baik kampus UTS. Then,
KKN UTS 2016 begins!
Moments:
![]() |
Gerbang masuk Desa Sebasang |
![]() |
SDN 2 Sebasang |
![]() |
Kantor Kepala Desa Sebasang |
![]() |
Masjid Nurul Iman, pusat kegiatan kerohanian Desa Sebasang |
![]() |
SDN 1 Sebasang Ketanga |
![]() |
Rapat Persiapan Tim KKN UTS |
![]() |
Twelovers Putri |
![]() |
Berbincang dengan Kepala Desa Sebasang, Bapak Khairuddin |
![]() |
Kunjungan ke masyarakat |
![]() |
Twelovers foto bersama Pak Kades |
![]() |
Bersih-bersih posko |
![]() |
It's time to... cooking! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar