Sabtu, 05 September 2015

RESPEK UTS 2015 DAY 4: UKM Beraksi!

Dear Unegers!

Langit telah agak terang saat saya membuka mata. Saya mengerjap-ngerjap untuk sesaat, lalu bergegas meraih ponsel di dekat kepala. Pukul 05.30. Saya terkejut sesaat, kemudian saya menghembuskan napas. Hari ini sudah tidak ada briefing panitia.

Saya membuka pintu ruangan, lalu bergegas menuju masjid untuk menunaikan shalat Subuh. Semburat fajar merekah di sisi timur cakrawala, membuka semangat pagi untuk mencari keridhaan di atas bumi milik-Nya.

Usai shalat Subuh, saya mengunjungi kamar divisi lapangan. Tampak beberapa orang teman divisi pubdekdok sedang memeriksa dokumentasi hasil kegiatan Respek. Banyak foto dan video yang menarik. Salah satunya video pembentukan formasi UTS Merah Putih.


“Bagus ya proses pembentukannya,” kata Kak Febi sumringah.

Saya mengangguk setuju. Pergerakan manusia dari yang tadinya berbaris-baris menjadi bentuk huruf U, T, dan S terlihat memukau.

Saya kemudian keluar membantu teman-teman yang lain mengangkut meja untuk UKM Fair pagi ini. Keceriaan dan canda tawa menghiasi suasana hari ini.

Usai menata lapangan, kami kembali ke sekretariat untuk sarapan. Hingga pukul 07.30, belum ada tanda-tanda UKM Fair akan dimulai. Saya malah khawatir kalau UKM Fair tidak jadi diselenggarakan. Kendati demikian, saya tetap berprasangka baik saja.

Usai sarapan, saya bergegas mandi. Mbak Thifa dan Mbak Silmi menghampiri kami beberapa saat. Alhamdulillah, saat saya keluar dari kamar mandi, keramaian mulai mencuat di lapangan utama. Denny dan Edi menghampiri saya untuk mengurus mading UAR-BC.

Pukul 08.30, lapangan telah ramai dengan stand dari berbagai UKM, lengkap dengan gerombolan mahasiswa yang tengah asyik berkeliling dari satu stand ke stand yang lain. Saya dan Ayu lalu membuka acara dari panggung utama, kemudian menyilahkan seluruh mahasiswa untuk menikmati kegiatan UKM Fair yang juga dirangkaikan dengan open recruitment anggota.

Usai membuka acara, saya lalu turun untuk melihat-lihat setiap stand yang ada. Semua berusaha tampil menarik untuk mendapat perhatian pengunjung. Misalnya, UKM Sobat Bumi dengan album foto dan contoh terumbu karang serta pohon Binong, UKM Nihongo Kurabu dengan pohon harapan, kostum Yukata serta boneka penolak hujan, UKM Mapala dengan tenda serta ayunan kainnya—plus Kak Bowo yang tiduran di atas ayunan—Doctor Chef (DC) yang menyajikan aneka makanan, UAR-BC (UTS Angkat Raket Badminton Club) dengan raket dan shuttlecock, Sumbawagen dengan banner tim 2014, Cine Club dengan berbagai pernak pernik ACFFest (Anti Corruption Film Festival, festival film yang diselenggarakan KPK) seperti CD, gantungan kunci, serta stiker—saya tidak diharapkan berkunjung karena hanya ingin mengambil souvenir, wkwkwk—UKM Beladiri dengan sarung tangan, sabuk, dan baju latihan, dan masih banyak lagi! *Mohon maaf saya tidak bisa menyebutkan semuanya.

Saya lalu dipanggil Mbak Silmi saat melintas di dekat stand Nihongo Kurabu. “Mi, hari ini kan ada penampilan UKM di panggung utama. Kapan mulainya?”

“Bentar lagi, Mbak. Panggung utama belum di-setting,” jawab saya.

“Kalo bisa jangan terlalu lama mulainya. Kita nggak perlu properti macem-macem, sih,” kata Mbak Silmi lagi.

“Ya udah kalo gitu. Nihongo Kurabu maju pertama ya, Mbak,” kata saya lalu menyiapkan panggung.

Saya memanggil semua UKM yang akan tampil untuk bersiap-siap. Kemudian satu persatu UKM-UKM tersebut naik ke panggung untuk menampilkan atraksi mereka. Ada Nihongo Kurabu dengan tarian kreasi, kemudian UKM Basket dengan free style exhibition, UKM Beladiri dengan eksibisi Karate, sosialisasi dari UKM Kalam, FILA, dan UKM Olahraga, serta penampilan tari Nusantara dari UKM Seni.

Terik matahari tak menyurutkan semangat para pengunjung. Semakin siang, lapangan rektorat semakin ramai dikunjungi oleh mahasiswa. Saya dan Ayu secara bergiliran memandu acara dari panggung utama, mulai dari mempersiapkan penampilan, menyampaikan pemberitahuan, hingga menyampaikan sejumlah informasi titipan untuk seluruh mahasiswa.

Pukul 11.30, acara UKM Fair resmi ditutup, sekaligus menutup rangkaian acara Respek UTS 2015. Saya menghela napas lega. Akhirnya rangkaian acara kami usai dengan sukses. Saya turun dari panggung lalu menghampiri teman-teman saya yang sedang berkumpul di stand UAR-BC dan Doctor Chef. Kami berbincang-bincang dengan gembira sambil mencicipi beberapa sajian kuliner yang dijajakan teman-teman DC sembari menunggu waktu shalat Jumat tiba.

Usai shalat Jumat, kami duduk-duduk santai di sekretariat sambil menunggu waktu evaluasi panitia. Waktu baru menunjukkan pukul 13.00, sekitar dua jam lagi.

“Eh, bikin sira padang, yuk! Ada mangga, ndak?” celetuk salah seorang panitia.

“Boleh, kita cari mangganya dulu, ya,” ujar saya. Saya mengajak Indah, lalu kami berkendara ke rumah Nora ke arah desa Leseng. Sayang, empunya rumah sedang tidak di tempat. Akhirnya, kami bergegas ke Sumbawa untuk mengambil mangga di rumah Indah.

Sembari Indah memilih-milih buah mangga yang akan dipetik, saya berbaring di ruang tamu. Semilir angin membuat mata saya berat dan akhirnya terlelap. Begitu terbangun, Indah sudah selesai memetik mangga. Saya melihat jam, pukul 14.35. “Oke, ayo berangkat,” ujar saya malas, masih setengah mengantuk.

Sesampainya di kampus, gerombolan orang ngidam telah menanti kami dengan tatapan beringas. Saya pun memilih menyingkir sembari menunggu teman-teman saya usai memotong mangga. Kendati saya sangat ingin makan mangga sore ini, saya putuskan untuk memberi kesempatan kepada teman-teman yang lain dulu, mungkin mereka lebih membutuhkan, hehehe.

Usai pesta mangga, kami berkumpul di tenda yang belum dibongkar untuk melakukan evaluasi terakhir. Masing-masing divisi diminta untuk menyampaikan evaluasinya. Hingga akhirnya saya diberi kesempatan untuk menyampaikan evaluasi.

“Saya akan merasa sangat bersyukur jika teman-teman menikmati kegiatan Respek di hari ketiga, meskipun menurut saya itu seperti kue gosong yang tidak bisa ditolak, hanya bisa dinikmati...” saya menghentikan ucapan saya sejenak. Tenggorokan saya seakan tercekat dan mata saya mulai terasa basah.

Kak Surya, Mbak Thifa, Mbak Lulu, dan teman-teman saya berusaha memberi semangat. Saya menarik napas dalam, berusaha agar pipi saya tidak basah lagi.

Setelah bisa menguasai diri, saya kembali melanjutkan ucapan saya. “Saya mohon maaf karena agenda di hari ketiga kemarin banyak yang kacau. Pertama outbond. Teknisnya kurang jelas, parameter yang diukur juga tidak bisa ditentukan, instruksi yang diberikan kurang jelas. Kemudian saya tidak bisa mengamankan panggung dengan baik, dan penampilan malam inagurasi yang agak kacau di, paling tidak, lima penampilan awal. Mungkin ini karena saya orangnya panikan, jadi ketika mendapat perubahan rencana mendadak, saya jadi blank dan bingung harus ngapain. Ke depannya saya harus lebih sigap lagi, nggak boleh panik, dan bisa meng-handle acara dengan lebih baik lagi. Saya juga berterima kasih pada semua teman-teman di sini. Saya belajar banyak dari kalian semua,” ujar saya agak terbata-bata. Saya masih merasa bersalah karena kekacauan di hari ketiga kemarin. Seharusnya saya bisa lebih cekatan agar kejadian seperti itu tidak terjadi.

Semua divisi telah selesai menyampaikan evaluasinya masing-masing, baik SC maupun OC. Alhamdulillah, secara keseluruhan acar Respek UTS 2015 berjalan sukses. Mbak Lulu bahkan menangis penuh haru saat menyampaikan evaluasi. Lain lagi dengan Pak Win. Bagi beliau, ini merupakan hasil yang mengejutkan, karena dengan persiapan yang mepet serta pengalaman kebanyakan panitia yang masih minim dalam mengelola acara kemahasiswaan sebesar Respek, kami bisa menyuguhkan empat hari yang luar biasa bagi semua peserta. Bahkan renungan lilin dan formasi UTS Merah Putih kami mendapat banyak komentar positif di media sosial. Mbak Thifa, dosen SC kami, sempat meminta maaf karena kami yang paling banyak berbenturan dengan pihak-pihak eksternal selama penyelenggaraan acara. Menurut saya, tidak ada permintaan maaf yang harus beliau sampaikan. Beliau telah membimbing kami dengan sangat luar biasa. Banyak hal yang saya pelajari dari beliau selama bergabung di kepanitiaan Respek. Saya sangat berterima kasih karena beliau mau membimbing kami dengan segenap dedikasi.

Usai evaluasi, kami menunaikan ibadah shalat Ashar, kemudian merapikan dan membersihkan arena utama Respek. Karena kerja sama kami semua, segala huru hara di tengah lapangan bisa dibereskan dalam waktu singkat. Usai beres-beres dan shalat Maghrib, kami menerima sedikit pengumuman dari Mbak Lulu, kemudian membereskan semua barang-barang bawaan kami. Usai beres-beres, kami foto-foto bersama.

Akhirnya, rangkaian Respek UTS 2015 usai sudah. Ada rasa sedih yang tiba-tiba menyelinap di hati. Kebersamaan singkat kami selama empat hari ternyata meninggalkan kenangan yang sangat kuat di hati saya. Kami pun saling bersalaman, berfoto bersama, dan melambaikan tangan perpisahan. Rasanya agak konyol sebenarnya, karena kampus UTS belum terlalu besar, dan kami bisa bertemu kapan saja di kampus. Namun rasa kekompakkan yang telah terjalin membuat kami berat untuk berpisah.
Well, inilah akhir perjalanan kami dalam kegiatan Respek UTS 2015. Terima kasih banyak saya ucapkan kepada seluruh panitia SC dan OC yang telah bekerja keras demi suksesnya kegiatan ini. Semoga apa yang telah kita perjuangankan bersama mendapat ganjaran setimpal di sisi-Nya, aamiin.

Salam UTS, Salam Elang Muda!
Salam Elang Muda: Terbang, Terbang, Terbang, Cengkeram!


Batu Alang, 4 September 2015

Foto-foto (maaf agak irit dokumentasi kali ini T_T. Makasih buat semua fotografer ^^)

Nihon Kurabu
CINE Club

Setelah bersih-bersih
Sebelum pulang (udah nggak fokus T_T)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar