Dear Unegers!
Hari ini Desa Sebasang masih diramaikan oleh
rangkaian acara Suar Teja Raboran. Sore ini akan diselenggarakan Pawai Budaya
dari depan kantor Balai Penyuluh Pertanian Moyo Hulu hingga Lapangan Desa
Sebasang yang merupakan pusat penyelenggaraan kegiatan. Di lapangan sudah
dibangun satu panggung baru secara gotong royong oleh warga masyarakat dengan
ukuran sekitar 12 x 8 m2.
Sejak pukul 15.00, jalanan yang menjadi lintasan
pawai hingga lapangan sudah dipadati warga. Saya dan Ulil stand by di depan
masjid sembari menunggu pasukan pawai lewat. Usai shalat Ashar, barulah pasukan
pawai lewat, diawali dengan pasukan drum band, kemudian diikuti iringan Camat Moyo
Hulu, kemudian Kades dan Sekdes Sebasang, lalu dusun-dusun di Sebasang, serta
pasukan dari beberapa desa tetangga yang juga turut meramaikan, seperti
Semamung, Marga Karya, dan Batu Bulan. Lucunya, sepanjang pagelaran pawai, nama
saya tidak berhenti dipanggil oleh pasukan pawai, mulai dari ibu-ibu,
bapak-bapak, sampai anak-anak SD yang biasa bermain bersama kami. Haduuuh, jadi
berasa saya yang ikut pawai :’D
![]() |
Rombongan Kades dan Sekdes beserta Ibu |
![]() |
Suasana di lapangan |
Usai pawai, kami berburu foto bersama para peserta,
sambil mencomot jajanan yang dibawa oleh masing-masing pasukan *makan lagi
wkwkwkw*. Ini nih muka-muka para peserta pawai.
![]() |
Bareng Ulil, Opan, Adot |
![]() |
Bareng kades dan sekdes kita tercinta :) |
![]() |
Makan lagi ^^ |
Malam harinya, kami melakukan gladi bersih untuk
malam pagelaran seni budaya. Nggak terasa, besok malam kami akan tampil.
Lucunya, gladi bersih kami jadi rada abal-abal gara-gara Toni sama Rusdi nggak
hadir. Huft, mudah-mudahan aja besok malam kami bisa tampil maksimal, aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar