Selasa, 24 November 2015

OSN Pertamina 2015 Grand Final Day 4: Exciting Moments in Dufan

24 November 2015

Dear Unegers!

Huaaaa.... Dufan I’m coming! Pagi ini semangat saya begitu menggebu. Bangun pagi-pagi, sarapan, dan bersiap di lobi dengan senyum maksimal :D

Pukul 08.00 kami berangkat ke Dufan, dengan durasi perjalanan sekitar 2 jam. Saya tergabung di kelompok 9 bersama Onk, Azhar, dan Faqih. Pemandu kami adalah Kak Radit dan Kak Ice. Teman-teman kami di kelompok ini berasal dari wilayah Indonesia timur, dan saya belum terlalu mengenal mereka semua. Awalnya kami merasa canggung satu sama lain, sehingga tidak banyak obrolan yang tercipta.
Rombongan Dufan

Eksis dulu :D
Untuk menikmati setiap wahana, semua anggota tim harus membuat kesepakatan, nggak boleh jalan sendiri. Akhirnya untuk pemanasan, kami memilih naik Bianglala—wahana paling dekat dengan kami saat masuk. Saya yang aslinya phobia ketinggian merasa cukup tegang saat berada di puncak, apalagi beberapa kali angin kencang menerpa gerbong kami. Teman-teman saya hanya tertawa melihat gerbong kami digoyang-goyang angin.


Puas naik bianglala, kami pindah ke wahana di sebelahnya: Kora-Kora. Onk angkat tangan dan memilih menunggu kami bersama Kak Radit dan kak Ice. Kami semua sudah bersiap di tempat duduk. Daaan... Kora-Kora mulai beraksi!
Momen sebelum Kora-Kora beraksi
Ayunannya perlahan, lalu semakin cepat dan kian cepat. Sekujur tubuh saya serasa lemas. Roh saya seakan ditarik masuk-keluar dari tubuh. Huaaaa....kami tidak berhenti memekik sepanjang ayunan Kora-Kora. Saya sampai menutup mata saking takut menyaksikan pemandangan saat Kora-Kora berada pada posisi vertikal. Bahkan saya sampai terbangun dari kursi saat gerakan Kora-Kora hendak mengayun dari belakang ke depan. Aaaaa....rasanya nyawa saya hendak kecabut! Gregeeeettt!!!! >.<

Kaki saya masih lemas dan agak gemetaran bahkan bermenit-menit setelah turun dari Kora-Kora. “Dari semua wahana, Kora-Kora itu yang paling serem sebenarnya. Kalo yang lain mah paling pusing doang,” kata Kak Radit setelah melihat ekspresi kami semua.

Puas menikmati Kora-Kora, kami menjajal Histeria. Kali ini saya angkat bendera putih, tidak ingin menantang phobia saya lebih lanjut, hehehe. Yang naik hanya Azhar, Faris, Rusmina, dan Dahlia. Ada juga Pikri, Aries, Mabrur, Syauqi, dan Taufik yang ikut menjajal wahana ini.

Kami perlu menunggu hampir satu jam sampai Azhar dkk usai. Antrian Histeria sedang padat rupanya. Sebenarnya durasi wahananya nggak lama sih. Cuma ditarik cepat ke atas, lalu diturunkan beberapa kali ke tengah sebelum akhirnya turun lagi ke tanah. Momen paling lucu sebenarnya pada saat mereka ditarik ke atas sih. Karena gerakannya cepat, mereka seakan-akan terhisap oleh lingkungan sekitarnya. Gerakan wahana yang tiba-tiba dan sangat cepat sontak membuat ekspresi mereka jadi sangat lucu, hahaha.
Pose di depan Histeria
Syauqi, Aries, Pikri, Taufik
Azhar (tengah) dan Faris (Kanan)
Setelah menjajal Histeria
Usai Histeria, kami shalat Dzuhur dan makan siang. Nah, di sinilah kami saling berkenalan lebih akrab. Di rombongan saya ada Moy (Kimia, Universitas Pattimura-Maluku), Dahlia (Kimia, Universitas Pattimura), Rusmina (Matematika, Unkhair-Maluku Utara), Meri (Kimia, Universitas Negeri Gorontalo), Ayasy (Matematika, Universitas Negeri Gorontalo), Faris (Biologi, Universitas Tadulako-Sulawesi Tengah), dan Dafid (Biologi, Universitas Halu Oleo-Sulawesi Tenggara). Mereka teman-teman yang sangat menyenangkan. Kebanyakan dari mereka baru pertama kali ke Jakarta.

Usai makan siang, kami menonton sejenak atraksi Tornado. Eh, si Faris nyelip di salah satu kursi wahana. Saat melihat atraksi putar memutar manusia berulang kali terjadi di segala jenis ketinggian, saya langsung merasa pusing bahkan sebelum berniat menaikinya. Saya akui si Faris sangat pemberani. “Gue juga dibayar sama orang nggak bakalan mau naik,” ujar saya sambil tertawa.

Selanjutnya kami menjajal Roller Coaster a.k.a Halilintar. Sebenarnya saya pengen naik, tapi berhubung baru selesai makan, saya harus berpikir lagi apakah perut saya cukup kuat menahan guncangan di kereta, dan akhirnya saya putuskan tidak jadi naik, hiks. Usai menjajal Halilintar, kami masuk ke wahana Arung Jeram. Naaah, ini nih wahana yang paling ingin saya jajal. Awalnya teman-teman saya agak ragu karena harus siap-siap basah. Saya memberanikan diri masuk duluan. Eh, ternyata ada juga yang ngikutin, hihihi. Daaan, saya nggak nyesal pilih wahana ini. Basah sih, total malah. Tapi serunya pol polaaaan!!! Saya dan Faqih sampai menjajal tiga kali sebelum akhirnya memutuskan berganti pakaian dan berkumpul lagi di Bianglala. Saya sempat diajak Afifah dan Kak Rolly (Matematika, Unlam) masuk ke wahana Hello Kitty.
Pose sehabis menjajal Arung Jeram
(Cewek ki-ka: Rusmina, Moy, Dahlia, Meri)

Main-main ke rumah Hello Kitty ^^
Saya, Onk, dan Kak Rolly
Foto di depan Ice Age
Pukul 15.30, kami bersiap meninggalkan Dufan. Sebelum pulang, kami foto bersama dulu. Semua tim kemudian berkumpul lagi lalu menuju ke bus masing-masing. Perjalanan kami diisi dengan candaan-candaan dari tim 8 sebelum akhirnya larut dalam tidur masing-masing. Malam harinya kami menikmati makan malam sambil berbincang-bincang santai, saling mengunjungi kamar masing-masing dan seru-seruan.


Foto bareng tim 9 (sebelah saya: Faris dan Dafid)
sebelah Azhar: Ayas. Sebelah kanan Faqih: Kak Radit dan Kak Ice





Saya, Onk, Erlan (peserta dari Bengkulu)


Well, besok subuh kami harus siap-siap ke Balongan, jadi sekarang mau istirahat dulu. Sampai jumpa besok ya!

2 komentar: