Dear Unegers!
Apa kabar semuanya? Hmm… mohon maaf saya absen agak
lama untuk postingan ini. Well, kali ini saya akan berbagi tentang salah satu
program yang kami bawa dalam KKN kami, yakni program penataan perpustakaan.
Program ini termasuk dalam program pendidikan, yang bertujuan untuk melakukan
penataan ulang ruang perpustakaan sebagai sumber pengetahuan bagi siswa siswa
sekolah dasar di Desa Sebasang. Harapannya, dengan melakukan penataan ulang ini
minat siswa siswi untuk berkunjung ke perpustakaan semakin meningkat.
Bulan Juni lalu sebelum KKN, kami telah melakukan
survei ke sekolah yang ada di Sebasang. Tercatat ada dua sekolah dasar (SD)
yang terletak di Sebasang, yakni SDN 1 Sebasang Ketanga dan SDN 2 Sebasang
Ketanga. Kedua SD ini letaknya bersebelahan, hanya dipisahkan oleh sebuah gang.
Alhamdulillah, respon kepala sekolah dan guru-guru di kedua sekolah sangat
positif. Dari sejumlah program yang kami tawarkan, program penataan
perpustakaan yang paling disetujui.
Kami langsung terjun ke lokasi untuk melihat kondisi
perpustakaan. Eng ing eng….!!! Seketika saya, Ningsih, dan Ulil—perwakilan
Twelovers yang melakukan survei ke SD—sepakat bahwa memang program penataan
perpustakaan harus dilaksanakan. Berdasarkan hasil survei kami, ruang
perpustakaan di kedua sekolah juga difungsikan sebagai kelas. Kondisinya hampir
sama. Kalau di SD 1, kondisi rak buku yang sudah cukup berumur serta penataan
buku yang belum tertata menjadi sorotan kami. Sedangkan di SD 2, koleksi buku
yang sudah ‘jadul’ serta penataan rak yang monoton menjadi fokus utama kami.
Memasuki masa KKN, tim Twelovers kembali melakukan
survei untuk mendapat gambaran utuh ruang perpustakaan. Ben didaulat untuk
menjadi desainer interior untuk menata ulang kedua ruang perpustakaan.
Teman-teman mahasiswi berfokus pada pembuatan berbagai hiasan berbasis origami
untuk diaplikasikan sebagai aksesoris di ruang perpustakaan. Kami juga membuat
sejumlah rak baru dengan model rak gantung untuk memunculkan kesan minimalis
serta sebagai pemanis ruangan.
6-7 Agustus 2016: Bedah Perpustakaan SDN 2 Sebasang
Ketanga
Rencananya sih mau mulai kerja jam 3 sore. Tapi
apalah daya, ternyata badan sama otak baru sinkron sekitaran jam setengah 5,
hiks. Akhirnya Sabtu sore kami fokus untuk melakukan pengecatan ulang pada meja
belajar, menata ulang rak baca, serta memasang rak gantung di tembok. Semuanya
selesai saat menjalang magrib.
![]() |
Tim pengecat meja |
Rencananya (lagi) kami mau melanjutkan eksekusi dari
pagi hari. Namun rintangan kembali menerpa. Ada acara syukuran haji di lapangan
SDN 2, membuat kami harus menunggu hingga acara usai. Akhirnya kami baru mulai
bekerja pukul 15.00. itu pun kami masih harus berbagi tim. Saya, Fitri,
Ningsih, dan Suci kebagian tugas membeli aksesoris tambahan dan karpet belajar
ke Sumbawa. Teman-teman Twelovers yang di Sebasang melanjutkan sisa proyek
bedah perpustakaan. Kami melakukan pengecatan ulang rak buku, melakukan sortir
buku sesuai jenisnya, mengaplikasikan wall sticker di salah satu sisi tembok,
memasang hiasan origami di jendela, serta memasang lampu ruang perpustakaan.
Terakhir kami memasang karpet belajar baru. Semuanya selesai sekitar pukul
22.00. Huaaah, capek banget rasanya. Namun melihat hasil kerja kami, rasa capek
itu terbayar lunas.
![]() |
Masang wall sticker |
![]() |
Hiasan origami |
![]() |
Salah satu rak gantung yang diaplikasikan |
![]() |
Tadaaa!!! |
Empat hari kemudian, kami baru melakukan kunjungan
lagi ke SDN 2 untuk melakukan serah terima ruang perpustakaan serta penyerahan
buku bacaan sumbangan dari Tim KKN UTS Desa Sebasang. Alhamdulillah, respon
dari pihak sekolah sangat baik. Mereka merasa senang dengan hasil ‘bedah’ yang
kami lakukan. “Terima kasih telah menata perpustakaan sekolah kami menjadi apik seperti ini,” kata Bapak Abdul
Rohim, Kepala SDN 2 Sebasang Ketanga saat kami wawancara.
![]() |
Rak buku setelah ditata |
![]() |
Sudut ruangan untuk admin perpustakaan |
![]() |
Space ruang belajar untuk adik-adik kelas 4 |
![]() |
Foto bersama Bapak Abdul Malik, Kepala SDN 2 Sebasang Ketanga |
Senang rasanya bisa melihat keceriaan adik-adik di
sini saat melihat perpustakaannya disulap menjadi seperti itu. Ibaratnya, kami
menjelma menjadi Bandung Bondowoso yang mampu menyulap perpustakaan dalam satu
malam, eh dua ding, hohoho. Atau lebih tepatnya, Twelovers menjelma menjadi
‘Tim Bedah Rumah’ yang kali ini kebagian tugas menata perpustakaan, xixixi.
Yaaah, apapaun namanya, yang jelas kami merasa bersyukur dan senang bisa
berkontribusi untuk kemajuan pendidikan di Desa Sebasang. Semoga dengan bedah
perpustakaan ini, adik-adik kami jadi semakin suka ke perpustakaan, dan dari perpustakaan
ini akan lahir anak-anak berprestasi dari Desa Sebasang, aamiin.
NB: thanks a lot to my dear Yuli Khasanah buat foto-fotonya ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar