Senin, 22 Agustus 2016

BEDAH RUMAH? NO! INI ADALAH ‘BEDAH PERPUSTAKAAN’ (1)

Dear Unegers!

Apa kabar semuanya? Hmm… mohon maaf saya absen agak lama untuk postingan ini. Well, kali ini saya akan berbagi tentang salah satu program yang kami bawa dalam KKN kami, yakni program penataan perpustakaan. Program ini termasuk dalam program pendidikan, yang bertujuan untuk melakukan penataan ulang ruang perpustakaan sebagai sumber pengetahuan bagi siswa siswa sekolah dasar di Desa Sebasang. Harapannya, dengan melakukan penataan ulang ini minat siswa siswi untuk berkunjung ke perpustakaan semakin meningkat.


Bulan Juni lalu sebelum KKN, kami telah melakukan survei ke sekolah yang ada di Sebasang. Tercatat ada dua sekolah dasar (SD) yang terletak di Sebasang, yakni SDN 1 Sebasang Ketanga dan SDN 2 Sebasang Ketanga. Kedua SD ini letaknya bersebelahan, hanya dipisahkan oleh sebuah gang. Alhamdulillah, respon kepala sekolah dan guru-guru di kedua sekolah sangat positif. Dari sejumlah program yang kami tawarkan, program penataan perpustakaan yang paling disetujui.


Kami langsung terjun ke lokasi untuk melihat kondisi perpustakaan. Eng ing eng….!!! Seketika saya, Ningsih, dan Ulil—perwakilan Twelovers yang melakukan survei ke SD—sepakat bahwa memang program penataan perpustakaan harus dilaksanakan. Berdasarkan hasil survei kami, ruang perpustakaan di kedua sekolah juga difungsikan sebagai kelas. Kondisinya hampir sama. Kalau di SD 1, kondisi rak buku yang sudah cukup berumur serta penataan buku yang belum tertata menjadi sorotan kami. Sedangkan di SD 2, koleksi buku yang sudah ‘jadul’ serta penataan rak yang monoton menjadi fokus utama kami.

Memasuki masa KKN, tim Twelovers kembali melakukan survei untuk mendapat gambaran utuh ruang perpustakaan. Ben didaulat untuk menjadi desainer interior untuk menata ulang kedua ruang perpustakaan. Teman-teman mahasiswi berfokus pada pembuatan berbagai hiasan berbasis origami untuk diaplikasikan sebagai aksesoris di ruang perpustakaan. Kami juga membuat sejumlah rak baru dengan model rak gantung untuk memunculkan kesan minimalis serta sebagai pemanis ruangan.

6-7 Agustus 2016: Bedah Perpustakaan SDN 2 Sebasang Ketanga

Rencananya sih mau mulai kerja jam 3 sore. Tapi apalah daya, ternyata badan sama otak baru sinkron sekitaran jam setengah 5, hiks. Akhirnya Sabtu sore kami fokus untuk melakukan pengecatan ulang pada meja belajar, menata ulang rak baca, serta memasang rak gantung di tembok. Semuanya selesai saat menjalang magrib.

Tim pengecat meja



Rencananya (lagi) kami mau melanjutkan eksekusi dari pagi hari. Namun rintangan kembali menerpa. Ada acara syukuran haji di lapangan SDN 2, membuat kami harus menunggu hingga acara usai. Akhirnya kami baru mulai bekerja pukul 15.00. itu pun kami masih harus berbagi tim. Saya, Fitri, Ningsih, dan Suci kebagian tugas membeli aksesoris tambahan dan karpet belajar ke Sumbawa. Teman-teman Twelovers yang di Sebasang melanjutkan sisa proyek bedah perpustakaan. Kami melakukan pengecatan ulang rak buku, melakukan sortir buku sesuai jenisnya, mengaplikasikan wall sticker di salah satu sisi tembok, memasang hiasan origami di jendela, serta memasang lampu ruang perpustakaan. Terakhir kami memasang karpet belajar baru. Semuanya selesai sekitar pukul 22.00. Huaaah, capek banget rasanya. Namun melihat hasil kerja kami, rasa capek itu terbayar lunas.

Masang wall sticker

Hiasan origami

Salah satu rak gantung yang diaplikasikan


Tadaaa!!!

Empat hari kemudian, kami baru melakukan kunjungan lagi ke SDN 2 untuk melakukan serah terima ruang perpustakaan serta penyerahan buku bacaan sumbangan dari Tim KKN UTS Desa Sebasang. Alhamdulillah, respon dari pihak sekolah sangat baik. Mereka merasa senang dengan hasil ‘bedah’ yang kami lakukan. “Terima kasih telah menata perpustakaan sekolah kami  menjadi apik seperti ini,” kata Bapak Abdul Rohim, Kepala SDN 2 Sebasang Ketanga saat kami wawancara. 



Rak buku setelah ditata
Sudut ruangan untuk admin perpustakaan
Space ruang belajar untuk adik-adik kelas 4
Foto bersama Bapak Abdul Malik, Kepala SDN 2 Sebasang Ketanga

Senang rasanya bisa melihat keceriaan adik-adik di sini saat melihat perpustakaannya disulap menjadi seperti itu. Ibaratnya, kami menjelma menjadi Bandung Bondowoso yang mampu menyulap perpustakaan dalam satu malam, eh dua ding, hohoho. Atau lebih tepatnya, Twelovers menjelma menjadi ‘Tim Bedah Rumah’ yang kali ini kebagian tugas menata perpustakaan, xixixi. Yaaah, apapaun namanya, yang jelas kami merasa bersyukur dan senang bisa berkontribusi untuk kemajuan pendidikan di Desa Sebasang. Semoga dengan bedah perpustakaan ini, adik-adik kami jadi semakin suka ke perpustakaan, dan dari perpustakaan ini akan lahir anak-anak berprestasi dari Desa Sebasang, aamiin.

NB: thanks a lot to my dear Yuli Khasanah buat foto-fotonya ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar