Rabu, 31 Agustus 2016

Sampai Jumpa Keluargaku…

Dear Unegers!

Tak terasa tanggal 31 Agustus akhirnya menghampiri kami. Yup, itu artinya masa KKN kami resmi berakhir hari ini. Waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin malam kami melakukan kegiatan ramah tamah kedatangan kami ke sini, namun hari ini kami akhirnya harus menyudahi masa pengabdian kami untuk Desa Sebasang…


Weits, kok mellow banget ya kesannya?

Tenang Unegers. Hari ini memang hari penarikan tim KKN UTS secara resmi oleh pihak universitas, namun kami masih diperbolehkan berada di desa masing-masing maksimal sampai 10 hari setelah penarikan. Untuk Tim KKN Desa Sebasang sendiri, kami masih akan tinggal di Sebasang hingga tanggal 3 September untuk persiapan Pagelaran Seni dan Budaya ‘Suar Teja Raboran’.

Senin, 29 Agustus 2016

Suar Teja Raboran 2016: A Dream Comes True ^^

Dear Unegers! 


Kali ini saya akan berbagi kabar gembira untuk kita semua. Kulit manggis kini ada ekstraknya ~~~ ^^
Hohoho, maaf bukan itu maksudnya. Jadiii, pekan depan, tepatnya tanggal 1-3 September, di Desa Sebasang akan diselenggarakan Pagelaran Seni dan Budaya ‘Suar Teja Raboran’. Pagelaran seni ini merupakan bentuk apresiasi terhadap karya seni dan budaya yang telah berkembang dan terus eksis di lingkup Kecamatan Moyo Hulu. Kegiatan ini sekaligus menjadi ‘pemanasan’ bagi kontingen Kecamatan Moyo Hulu yang akan berlaga di Festival Moyo 2016 (Festival Budaya tahunan di Kabupaten Sumbawa). Pagelaran ‘Suar Teja Raboran’ ini menjadi yang pertama kali diselenggarakan di wilayah Sumbawa Selatan, dan suatu kehormatan bagi Desa Sebasang untuk menjadi tuan rumah event bergengsi ini ^^.

Minggu, 28 Agustus 2016

Bosang dan Dosa: Kreasi Maut Twelovers dan Ibu PKK

Dear Unegers!

Di penghujung masa KKN kami, ada satu terobosan yang kami buat bekerja sama dengan Ibu PKK Desa Sebasang. Yaaaah, bisa dibilang ini udah rada telat sih, tapi nggak ada salahnya dicoba kan? ^^
Jadi ceritanya, di minggu-minggu terakhir KKN, kami sering keluyuran di kampung-kampung. Kami baru menyadari bahwa ada pemandangan yang lumrah di beberapa kampung, yakni tumbuhnya pohon sawo di halaman rumah tiap warga.


“Owee, pang nta peno benar sawo, duan ee. Sarea bale pang karang ta ada tanam sawo (Di sini ada sangat banyak sawo. Semua rumah di kampung ini menanam sawo)”, kata Paman Ruslan Ketua LPM yang kami kunjungi rumahnya satu waktu. Sawonya juga lucu Unegers. Biasanya sawo kan bentuknya bulat lonjong, nah kalo di sini sawonya berbentuk bulat sempurna, persis seperti apel Malang. Karena itu, sawonya dikasih nama ‘sawo apel’. Sawo ini nggak bisa dimakan langsung, harus diperam 3-4 hari baru bisa dimakan. Soal rasa, beeeuuuhh!!! Dahsyat!!!

Perlombaan Islami 2016: Yuk ke Masjid!

Dear Unegers!

Uwaaahh, nggak terasa loh Unegers semuanya, masa KKN kami di Desa Sebasang udah mau beres. Kami masih ngutang beberapa program dengan keluarga besar kami di Desa Sebasang ini. Semakin menjelang habis masa KKN, rasa baper ini mulai melanda, huhuhu… T_T

Anyway, ada satu pesan Paman Her—Kepala Desa Sebasang—kepada kami saat baru menapakkan kaki di Desa Sebasang. “Tolong bantu kami untuk memperbaiki akhlak pemuda-pemuda di Desa Sebasang. Kalo bisa, kalian rangkul mereka, ajak ke masjid, ramaikan masjid,” kira-kira begitu permintaan beliau. To be honest, it’s so hard! Memperbaiki diri sendiri aja saya belum beres, kemudian dapat pesan untuk merangkul teman-teman di sini. Rasanya belum siaaaaap. Tapi bagaimanapun juga, itu adalah amanah dari tuan rumah, yang menurut kami ‘harus coba diselesaikan’.

Senin, 22 Agustus 2016

BEDAH RUMAH? NO! INI ADALAH ‘BEDAH PERPUSTAKAAN’ (2)

Dear Unegers!

Proyek 'Bedah Perpustakaan' kami masih berlanjut loh. Bagaimana kisah program kami selanjutnya? Nggak usah basa basi lagi, check list out!

13-14 Agustus 2016: Bedah Perpustakaan SDN 1 Sebasang Ketanga

Seminggu kemudian, giliran SDN 1 Sebasang Ketanga yang kami bedah. Hari Sabtu, kami hanya mengeluarkan rak buku yang sudah rusak cukup parah. Rencananya, kami akan menjadikan rak itu untuk rak sepatu. Semua sisa pekerjaan kami lakukan di hari Minggu. Nah, kali ini baru namanya ‘Bedah Perpustakaan’ karena sebagian besar pekerjaan dikebut hari Minggu dan kurang dari 12 jam, wkwkwk.

Alhamdulillah, hari itu kami dapat undangan pagi ke syukuran khitanan *dapat jatah makan gratis lagi :’D*. Beres acara sunatan, kami memindahkan rak gantung dan seperangkat alat shalat *eeiitts bukan* maksudnya seperangkat peralatan pertukangan ke ruang perpustakaan. Usai shalat dzuhur, kami mulai mengeksekusi ruang perpustakaan. Teng! Mission starts from now on!

BEDAH RUMAH? NO! INI ADALAH ‘BEDAH PERPUSTAKAAN’ (1)

Dear Unegers!

Apa kabar semuanya? Hmm… mohon maaf saya absen agak lama untuk postingan ini. Well, kali ini saya akan berbagi tentang salah satu program yang kami bawa dalam KKN kami, yakni program penataan perpustakaan. Program ini termasuk dalam program pendidikan, yang bertujuan untuk melakukan penataan ulang ruang perpustakaan sebagai sumber pengetahuan bagi siswa siswa sekolah dasar di Desa Sebasang. Harapannya, dengan melakukan penataan ulang ini minat siswa siswi untuk berkunjung ke perpustakaan semakin meningkat.


Bulan Juni lalu sebelum KKN, kami telah melakukan survei ke sekolah yang ada di Sebasang. Tercatat ada dua sekolah dasar (SD) yang terletak di Sebasang, yakni SDN 1 Sebasang Ketanga dan SDN 2 Sebasang Ketanga. Kedua SD ini letaknya bersebelahan, hanya dipisahkan oleh sebuah gang. Alhamdulillah, respon kepala sekolah dan guru-guru di kedua sekolah sangat positif. Dari sejumlah program yang kami tawarkan, program penataan perpustakaan yang paling disetujui.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Lomba Mewarnai Anak: Meriahnya Dunia Anak-Anak

Dear Unegers!

Hari ini balai desa kembali diramaikan oleh kegiatan KKN UTS Desa Sebasang. Kalo tanggal 10 kemarin yang ramein bapak-bapak dan ibu-ibu, kali ini yang ngeramein adalah dedek-dedek gemes!!! Yup, hari ini kami mengadakan Lomba Mewarnai Anak-Anak, mengundang anak-anak berusia 4-7 tahun yang berdomisili di Desa Sebasang dan sekitarnya. Lomba ini terselenggara dengan dukungan Moorlife dan Sophie Paris selaku sponsor.


Ide awalnya lomba ini sih kami dapat setelah melakukan silaturrahmi ke PAUD dan TK yang ada di Desa Sebasang. Para pengajar meminta agar diadakan kegiatan untuk adik-adik di sini juga. Dari kunjungan tersebut, akhirnya Arona—ketua tim pendidikan—memutuskan untuk mengadakan lomba mewarnai.
Kami pun membuat konsep lomba, lalu menyebarkan undangan ke sejumlah sekolah di Sebasang dan sekitarnya, seperti Semamung dan Leseng. Alhamdulillah, respon dari sekolah sangat baik. Kami berhasil mengumpulkan sekitar 50 peserta yang terbagi ke dalam dua kelas, yakni kelas A (usia 4-5 tahun) dan kelas B (usia 6-7 tahun).

Kebersamaan Ini... Janganlah Cepat Berlalu

Dear Unegers!

Tak terasa, sudah empat minggu kami menjalani program KKN di Desa Sebasang. Banyak sekali kejadian memorable yang terjadi di antara kami. Jangankan dalam hubungan pertemanan, bahkan dalam hubungan keluarga pun konflik itu tak jarang terjadi.

Hal yang sama juga menimpa kami para Twelovers.  Sejak awal kedatangan kami, semua telah berkomitmen untuk menjadi satu keluarga. Kami tidak menyebut posko kami sebagai ‘posko’. Bagi kami, tempat kami adalah ‘rumah’. Rumah tempat berkumpul, bercanda, berjuang bersama, dan menyelesaikan masalah.

Keluarga kami bukan keluarga yang ‘hidup tenang baik-baik saja’. Konflik internal dan eksternal mewarnai perjalanan kami. Berbagai hambatan merintangi kami dalam menjalankan program. Namun dengan rintangan itu, kami mencoba menjadi lebih kuat untuk menghadapi permasalahan kami.

Rabu, 10 Agustus 2016

Pelatihan Pembukuan Sederhana UMKM dan Sosialisasi Koperasi dan Kredit Usaha Rakyat: Upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa Sebasang

Dear Unegers!

Lapangan bulutangkis Desa Sebasang telah ramai sejak pagi hari. Kursi-kursi ditata di tengah lapangan, meja-meja ditempatkan menurut posisinya masing-masing, sound system dan LCD disiapkan. Yup, hari ini, kami Tim KKN UTS Desa Sebasang mengadakan Workshop Pembukuan Sederhana bagi para pelaku UMKM di Desa Sebasang. Selain itu, ada juga sosialisasi Koperasi Unit Desa (KUD) Liang Petang serta Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Bank BRI.


Ide awal pelaksanaan kegiatan ini bermula dari survei yang kami lakukan di masyarakat. Dari hasil pantauan kami, masyarakat di Desa Sebasang ini sangat produktif. Terbukti, kami berhasil menjaring sekitar 50 pelaku UMKM dari berbagai bidang, seperti pedagang kios, pedagang bakulan, serta sektor jasa (salon, bengkel). Sayangnya, berjalannya usaha mereka kurang dibekali dengan kemampuan manajemen keuangan yang terstruktur. Akibatnya, pada pelaku UMKM di sini masih belum paham benar apakah usaha mereka menguntungkan atau justru ‘membuntungkan’. Sederhananya, mereka akan menganggap usaha mereka untung jika uang masuk lebih besar dari uang keluar, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya transportasi, biaya penyusutan, dan biaya lainnya.

Sabtu, 06 Agustus 2016

Ayo Adik-Adik... Waktunya ke Posyandu ^_^

Dear Unegers!
“Ayooo, guys! Waktunya beres-beres,” kata saya usai shalat subuh dengan suara masih setengah mengantuk. Kami membereskan barang-barang yang masih tergeletak di ruang beranda. Tas jinjing dan koper-koper diangkut dan diatur di kamar mahasiswi. Pakaian yang masih menggantung dibereskan semuanya. Setelah itu kami membersihkan ruangan dan halaman posko.
Loh… loh… loh… KKN udah bereskah???
Nggaaaaak. KKN kami masih jalan sampai tanggal 31 Agustus kok, xixixi. Pagi ini kami harus beres-beres posko karena tempat tinggal kami ini akan digunakan untuk kegiatan pelayanan Posyandu—posko kami aslinya emang Posyandu desa. Usai beres-beres, beberapa teman mandi, kemudian sebagian yang lain—termasuk saya—menjelma menjadi tim masak dadakan, berhubung sejak pagi kami fokus ke beres-beres. Beberapa barang Posyandu, seperti timbangan dan meja pelayanan, juga kami atur agar siap digunakan.


Kamis, 04 Agustus 2016

Kelas Mengaji: Waktunya Kembali ke Masa Kecil

Dear Unegers!
Dari sekian banyak program KKN yang kami jalankan, program pertama yang berhasil kami lakukan adalah mengadakan 'kelas mengaji'. Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan religi kepada anak-anak di Desa Sebasang agar mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, bisa menghapal surat-surat pendek dan memahami bacaan shalat.


Sebelumnya kami telah melakukan diskusi dengan masyarakat di Desa Sebasang, terutama dari hukum masjid. Menurut mereka, kebanyakan anak-anak di sini sudah mengaji dan tersebar di berbagai tempat. Ada yang di TPQ, ada juga yang diajar keluarganya. Biasanya jadwal anak-anak sini antara siang pulang sekolah hingga ba’da Ashar.
Kami pun meminta kerja sama dari TPQ setempat agar adik-adik ini bisa kami bina di masjid desa. Alhamdulillah, sambutan dari pihak TPQ sangat baik. Kami meminta waktu tiga kali sepekan untuk belajar mengaji bersama adik-adik di Sebasang.

Rabu, 03 Agustus 2016

LASKAR TWELOVERS

Dear Unegers!
Seperti janji saya di postingan sebelumnya, kali ini saya akan mengenalkan para anggota Twelovers. Loh loh, itu siapa???

Twelovers bersama DOsen Pembimbing Lapangan, Bapak Muhammad Nurjihadi, M.Si
So, kami menamai kelompok kami dengan sebutan ‘Twelovers’. Entah dari mana asal usulnya, yang jelas itulah sebutan untuk para mahasiswa UTS yang tergabung ke dalam kelompok 12. Yuk, mari kita kenalkan satu persatu! ^^

KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA (KKN UTS) ANGKATAN I / 2016

Annyeong haseyo Unegers! Lama tidak jumpa pemirsa, hehehe. Akhirnya, setelah sekian lama vakum dari blog tercinta ini, saya punya kesempatan juga untuk menulis lagi. Kali ini, saya akan menulis sebuah momen berharga sebagai mahasiswa tingkat akhir yang hanya akan terjadi sekali seumur hidup: Kuliah Kerja Nyata (KKN)!


Well, mungkin sebagian besar teman-teman mahasiswa di sini sudah tau lah ya apa itu KKN. Sederhananya, KKN merupakan program pengabdian masyarakat, di mana mahasiswa diterjunkan langsung di sebuah lingkungan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat setempat. Nah, di sinilah ilmu kita sebagai seorang mahasiswa benar-benar diaplikasikan, mulai dari penerapan pengetahuan di bidang keilmuan, ilmu keorganisasian, dan lain-lain. Malahan, KKN itu merupakan sekolah sebenarnya bagi seorang mahasiswa. Kenapa? Karena di kehidupan bermasyrakat inilah kita ditempa untuk berhadapan dengan dinamika kehidupan masyarakat yang penuh ragam dan warna. Kita diminta untuk menghadapi semua itu dengan segala potensi dan peran kita sebagai seorang anggota sipil terpelajar, hohoho. Jadi mahasiswa itu nggak bisa cuma berteori di kelas, tapi juga harus bisa menyampaikan ilmu yang dipelajari agar bermanfaat bagi sesama.